Bismillah.

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang Allah curahkan kepada kita. Kenikmatan yang begitu banyak sehingga kita pun tidak sanggup untuk menghingganya. Diantara nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat hidayah. Hidayah adalah kebutuhan setiap insan.

Setiap hari kita berdoa kepada Allah untuk diberi petunjuk jalan yang lurus. Hidayah itu kita minta setiap hari dalam setiap raka’at sholat yang kita lakukan. Hidayah adalah bekal seorang muslim untuk mengabdi kepada-Nya. Tanpa hidayah maka manusia akan hidup dalam kegelapan dan kesesatan. Hidayah berupa ilmu dan hidayah berupa amalan. Hidayah untuk mengenali kebenaran sehingga bisa mengikutinya, dan hidayah untuk mengenali kebatilan sehingga bisa menjauhinya.

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk niscaya Kami akan membiarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih. Dan kami akan memasukkan dia ke dalam Jahannam, dan sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (an-Nisaa’ : 115)

Di sinilah kita menyadari betapa pentingnya hidayah dan taufik dari Allah. Oleh sebab itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita setiap hari setelah sholat subuh untuk berdoa meminta kepada Allah ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.

Hidayah jauh lebih dibutuhkan manusia di atas kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman, bahkan di atas kebutuhan mereka kepada air dan udara. Karena hidayah adalah sebab hidupnya hati. Hati tanpa hidayah menyebabkan manusia bertindak tanpa bimbingan serta larut dalam kesesatan dan penyimpangan. Aduhai, betapa besarnya nikmat hidayah itu bagi kita!

Semoga nasihat yang ringkas ini bermanfaat bagi segenap pembaca.

Redaksi Website Ma’had al-Mubarok

www.al-mubarok.com